Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota: 1).
..................................
2).
..................................
3).
..................................
4).
..................................
5).
..................................
6).
..................................
PRAKTIKUM 5: TRANSFORMATOR
I. TUJUAN
PRAKTIKUM
1. Memahami prinsip kerja transformator.
2. Memahami konsep, jenis dan manfaat
transformator.
3. Menemukan hubungan antara tegangan masukan dan
tegangan keluaran.
4.
Mempelajari efisiensi transformator.
II. DASAR
TEORI
Transformator tidak memiliki rugi-rugi gesekan
karena tidak ada bagia yang bergerak. Transformator memiliki efisiensi 90%. Ini
dikarenakan adanya rugi-rugi yang muncul pada transformator yang dikenal dalam
dua kelompok rugi-rugi utama yaitu rugi-rugi tembaga dan rugi-rugi
besi. Rugi-rugi tembaga terjadi karena resistansi dalam belitan. Rugi-rugi
ini akan berbanding lurus dengan besarnya beban sehingga meningkatkan arus
beban akan meningkatkan rugi-rugi tembaga.
Sedangkan rugi besi terdiri dari rugi hysterisis dan rugi arus pusar. Rugi
hysterisi terjadi karena terjadinya keterlaambatan magnetisasi yang dipengaruhi
oleh material inti transformator dan frekuensi kerja. Sedangkan rugi arus pusar
terjadi adanya ggl terinduksi pada inti yang dapat menimbulkan arus pusar pada
inti transformator tersebut. Besar rugi arus pusar tergantung dari konstruksi
inti transformator dan frekuensi kerjanya.
Rugi-rugi
pada transformator dapat diukur pada kondisi berbeban dan kondisi tanpa beban. Secara
teori ada 3 tiga macam rugi-rugi pada transformator yang dapat diukur pada kondisi tanpa beban. Ketiga rugi-rugi
itu adalah:
1. Rugi besi pada inti
transformator
2. Rugi dielektrik pada material isolasi.
3. Rugi tembaga yang disebabkan arus pada kondisi tanpa beban.
2. Rugi dielektrik pada material isolasi.
3. Rugi tembaga yang disebabkan arus pada kondisi tanpa beban.
Dalam
kenyataannya, dua rugi-rugi yang terakhir itu sangat kecil nilainya, jadi dalam
pengukuran rugi-rugi tanpa beban dapat diabaikan terhadap rugi-rugi besi. Artinya,
pada pengukuran tanpa beban, daya yang
masuk ke transformator dapa ddianggap sebagai daya yang berubah menjadi
rugi-rugi besi saja.
2.1 Rugi Besi Pada
Transformator
Rugi besi terdiri dari total
rugi histerisis dan rugi tembaga, atau dengan persamaan dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Pi =
Ph + Pe
Rugi histerisis disebabkan oleh
gesekan molekul yang memperlambat terbentuknya aliran gaya magnet di dalam inti
besi. Gesekan molekul dalam inti besi menimbulkan panas. Panas yang timbul ini
menunjukan kerugian energi, karena sebagian kecil energi listrik diubah bentuk
menjadi energi panas. Panas yang tinggi juga dapat merusak transformator, sehingga
pada daya listrik ukuran besar, harus didinginkan dengan media pendingin.
Umumnya digunakan minyak khusus untuk mendinginkan transformator ini. Besarnya
rugi histerisis dipengaruhi oleh frekuensi, semakin meningkat frekuensi semakin
meningkat juga rugi-rugi histterisisnya.
Kerugian karena arus pusar
disebabkan oleh aliran sirkulasi arus yang disebabkan terjadinya induksi pada
inti transformator. Ini disebabkan oleh aliran fluk magnetik di dalam inti
besi. Karena inti besi transformator terbuat dari konduktor (umumnya besi
lunak), maka di dalamnya memungkinkan terjadinya arus pusar. Arus pusar dapat menyebabkan kerugian daya
karena pada saat terjadi induksi arus listrik pada inti besi sejumlah energi
listrik diubah menjadi panas. Untuk mengurangi arus pusar, maka inti besi transformator
dibuat berlapis-lapis yang diisolasi dengan vernes, tujuannya untuk mempersempit
daerah aliran arus pusar yang terbentuk di dalam inti besi.
2.2 Rugi Tembaga Pada
Transformator
Pada transformator terdapat
rugi-rugi tembaga yaitu rugi tembaga pada lilitan primer dan rugi tembaga pada
lilitan sekunder.
Pcu = Ip2Rp + Is2Rs
2.3 Efisiensi
Transformator
Pada saat tidak berbeban (beban nol), maka daya yang diambil oleh motor
hampir semuanya merupakan rugi-rugi besi. Sedangkan pada kondisi hubung
singkat, semua daya dianggap merupakan rugi tembaga saja. Jadi rugi rugi pada
transformator adalah total rugi besi dengan rugi tembaga.
Pinput = Poutput + Prugi-rugi
Karena Pinput, rugi
tembaga dan rugi besi atau daya output juga dapat dihitung dari hasil
pengukuran, maka besarnya rugi tetap juga dapat diketahui. Besarnya rugi
tembaga (Pcu) tergantung dari besarnya beban, jika beban semakin besar
maka arus pada transformator juga semakin besar, artinya rugi tembaga juga
bertambah besar. Rugi-rugi ini dibuang berupa panas, karena itu transformator
dengan beban besar menyebabkan temperaturnya lebih tinggi. Perbandingan
rugi-rugi daya dan beban nominal disebut sebagai efisiensi transformator, atau
dinyatakan sebagai berikut:
Efisiensi = (Daya Output/Daya Input) x 100 %
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Alat
dan Bahan
- Power Supply
- Transformator 220/12 volt
- Wattmeter
|
- Voltmeter
- Amperemeter / tangmeter
|
2.
LANGKAH
PERCOBAAN
2.2.1 Pengukuran Tanpa Beban
1) Periksa transformator yang akan diuji apa dalam
keadaan baik dengan menggunakan AVOmeter ( ukur R1, R2,
kebocoran isolasi)
2) Rakit rangkaian percobaan seperti pada gambar 1.
3) Beri tegangan berturut turut 6, 12, dan 18 pada
sisi tegangan rendah.
4) Catat penunjukan Vp, Vs, A dan W (jika tersedia) pada
setiap percobaan dan buat tabel.
5) Matikan regulator dan buatlah laporan praktikum
Gambar 1. Percobaan Transformator Tanpa
Beban
2.2.2 Pengukuran Hubung Singkat
1)
Rakit rangkaian seperti pada gambar 2
2)
Ingat bahwa percobaaini ini bekerja pada beban
lebih maka jangan hidupkan sumber catu daya dalam waktu yang lama.
3)
Sisi tegangan rendah dihubung singkat.
4)
Input pada sisi tegangan tinggi (jangan diberi
tegangan 220 volt) diperoleh dari regulator tegangan dan atur dalam 3 step
nilainya diamati dari sisi sekunder dengan arus 50 %, 100 % dan 150 % dari arus
nominalnya.
5)
Amati dan catat penunjukkan dari alat ukur dan
buat tabel.
Gambar 1. Percobaan Motor DC Shunt Hubung
Singkat
IV. DATA
DAN PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN
1. Rasio lilitan input dan output transformator adalah
.............................
2. Besarnya rugi besi adalah ..........................................
watt.
3. Besarnya rugi tempaga adalah
........................................ watt.
4. Efisiensi dari transformator tersebut adalah
sebesar ........................................... %